Mabit di Muzdalifah: Menjalankan Sunnah Setelah

Setelah menyelesaikan Wukuf di Arafah, jamaah Haji Munatour bergerak menuju Muzdalifah untuk melaksanakan mabit (bermalam).

Allah Ta’ala berfirman dalam Al-Qur'an:

فَإِذَآ أَفَضْتُم مِّنْ عَرَفَٰتٍ فَٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ عِندَ ٱلْمَشْعَرِ ٱلْحَرَامِ

"Apabila kamu telah bertolak dari Arafah, berdzikirlah kepada Allah di Masy’aril Haram (Muzdalifah). Dan berdzikirlah kepada-Nya sebagaimana Dia telah memberi petunjuk kepadamu, sekalipun sebelumnya kamu benar-benar termasuk orang-orang yang sesat." (QS. Al-Baqarah: 198)

Selain itu, dalam hadis Rasulullah ﷺ disebutkan:

وَوَقَفْتُ هَاهُنَا، وَجَمْعٌ كُلُّهَا مَوْقِفٌ

"Aku berdiam di sini (Muzdalifah), dan seluruh Muzdalifah adalah tempat mabit." (HR. Muslim)

Sesampainya di Muzdalifah, jamaah Haji Munatour melaksanakan shalat Magrib dan Isya dengan jama' takhir, kemudian menikmati makan malam bersama.

Setelah itu, jamaah dianjurkan untuk beristirahat hingga waktu Subuh tiba agar memiliki tenaga yang cukup untuk melanjutkan rangkaian ibadah haji berikutnya.

Amalan Sunnah di Muzdalifah

Saat berada di Muzdalifah, ada beberapa amalan sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan, antara lain:

Memperbanyak Doa dan Dzikir

Muzdalifah adalah salah satu tempat mustajab untuk berdoa. Oleh karena itu, jamaah disunnahkan untuk memperbanyak doa dan dzikir, memohon ampunan serta kebaikan dunia dan akhirat.

Mengutip Batu untuk Melempar Jumrah

Jamaah dianjurkan mengumpulkan batu kerikil yang akan digunakan untuk melaksanakan lempar jumrah di Mina. Batu-batu ini dapat diambil di Muzdalifah sebelum berangkat ke Mina.

Tidur dan Beristirahat

Mabit di Muzdalifah dilakukan dengan bermalam hingga menjelang Subuh. Tidur di tempat terbuka ini termasuk bagian dari sunnah Nabi Muhammad ﷺ yang patut diikuti.