Mengapung di Laut Mati: Pengalaman Unik di

Yordania, 25 Januari 2025 – Grup perjalanan religi Jejak Rasul 3 Negara melakukan kunjungan ke salah satu keajaiban alam dunia, Laut Mati, yang terletak di perbatasan Yordania dan Palestina. Kunjungan ini satu dari program utama di Yordania.

Laut Mati: Keajaiban Alam dengan Kadar Garam Tinggi

Laut Mati terkenal dengan kadar garamnya yang sangat tinggi, mencapai sekitar 30-35%, jauh lebih tinggi dibandingkan lautan biasa yang rata-rata hanya mengandung sekitar 3-5% garam. Tingginya kadar garam ini membuat semua benda yang berada di permukaannya dapat mengapung dengan mudah, sehingga seseorang yang berenang di Laut Mati tidak akan tenggelam. Selain itu, kandungan mineral dalam airnya dipercaya memiliki berbagai manfaat kesehatan dan kecantikan.

Sejarah Laut Mati dan Kaitannya dengan Islam

Dalam sejarah Islam, wilayah di sekitar Laut Mati diyakini sebagai tempat di mana kaum Sodom dan Gomorah (kaum Nabi Luth AS) pernah tinggal. Berdasarkan Al-Qur’an, kaum ini dihancurkan oleh Allah SWT karena perilaku mereka yang menyimpang, terutama tindakan homoseksual yang melampaui batas. Allah menimpakan azab berupa gempa bumi dahsyat dan hujan batu yang menjadikan wilayah tersebut hancur, seperti yang disebutkan dalam beberapa ayat, antara lain:

“Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami jungkirbalikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi.” (QS. Hud: 82)

Hingga kini, kawasan sekitar Laut Mati masih menjadi pengingat bagi umat manusia tentang kisah kaum Sodom yang diazab karena menolak peringatan Nabi Luth AS dan terus melakukan perbuatan tercela.

Refleksi dan Makna Spiritual

Kunjungan ke Laut Mati ini menjadi momen refleksi bagi peserta Jejak Rasul 3 Negara untuk merenungi kebesaran Allah Ta'ala serta mengambil pelajaran dari sejarah Islam. Perjalanan ini tidak hanya menghadirkan wawasan sejarah, tetapi juga memperkuat keimanan dan kesadaran akan pentingnya menaati perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.

Grup Jejak Rasul 3 Negara akan melanjutkan perjalanan religi mereka ke berbagai situs bersejarah lainnya di Yordania, Palestina, dan Mesir dalam beberapa hari ke depan.