Jakarta, Desember 2025 — Munatour kembali menegaskan komitmennya dalam mendampingi jamaah, tidak hanya dari sisi teknis perjalanan, tetapi juga dari sisi pembekalan ilmu dan kesiapan ruhiyah.
Hal ini diwujudkan melalui Kajian Pra Umroh untuk Grup 21 Desember 2025, sebagai bagian dari ikhtiar agar jamaah dapat menunaikan ibadah umroh dengan lebih mantap, tertib, dan sesuai tuntunan.
Pada kesempatan ini, kajian bertema “Bekal Safar” disampaikan oleh Ustadz Muawiyah Firdaus Sanusi, yang juga menjadi pembimbing ibadah Umroh Grup 21 Desember 2025.
Dalam kajian tersebut, beliau mengingatkan bahwa perjalanan umroh bukan sekadar perpindahan tempat, melainkan safar ibadah yang menuntut kesiapan niat, adab, dan keteguhan hati.
Intisari Kajian “Bekal Safar”
Dalam rangkuman kajiannya, Ustadz Muawiyah menekankan beberapa poin penting berikut:
1) Bersungguh-sungguh dalam ibadah di Tanah Suci
Jamaah diajak untuk menjaga kesungguhan, adab, dan fokus ibadah selama berada di Makkah dan Madinah, karena setiap momen di Tanah Suci adalah kesempatan berharga yang tidak selalu terulang.
2) Syarat diterimanya ibadah: niat dan tuntunan sunnah
Beliau menegaskan bahwa ibadah yang diterima adalah yang memenuhi dua syarat:
- Niat lillahi ta’ala (ikhlas karena Allah)
- Sesuai tuntunan sunnah (mengikuti tuntunan Rasulullah ﷺ)
3) Memahami jenis-jenis safar
Ustadz Muawiyah menjelaskan bahwa safar secara umum terbagi menjadi tiga:
- Safar mubah, misalnya untuk wisata atau urusan dunia yang dibolehkan
- Safar haram, misalnya perjalanan untuk maksiat seperti berjudi ke kasino
- Safar ibadah, yaitu safar untuk haji, umroh, atau jihad
4) Safar memiliki ujian dan ketidaknyamanan
Beliau mengingatkan bahwa safar pada dasarnya mengandung ujian: kelelahan, perubahan ritme, dan kondisi perjalanan yang bisa mengurangi kenyamanan. Karena itu jamaah diminta mempersiapkan mental dan adab sejak awal.
5) Menjaga husnuzan: selalu berpikir positif
Jamaah diajak untuk berhusnuzan, karena Allah ﷻ sesuai dengan persangkaan hamba-Nya. Sikap positif membantu jamaah lebih tenang menghadapi dinamika perjalanan dan memperkuat keteguhan hati.
6) Bekal terbaik sebelum safar: taqwa dan adab safar
Sebagai penutup, Ustadz Muawiyah merangkum bekal yang perlu dijaga oleh setiap jamaah:
- Taqwa sebagai bekal terbaik
- Memperbanyak doa, termasuk doa safar
- Membantu orang yang kesulitan
- Bersabar atas ujian perjalanan
- Bertawakal setelah ikhtiar maksimal
Video Kajian & Timestamp
Bagi jamaah dan masyarakat yang ingin menyimak kajian lengkap, video dapat diakses melalui tautan berikut:
🕒 Timestamp Video:
- 00:28 Pembukaan
- 03:04 Tausiyah Umroh
- 34:12 Resume & Penutup
