Melaksanakan ibadah Umroh di akhir tahun merupakan dambaan banyak orang karena cuacanya yang sejuk. Namun, tahukah kita baru-baru ini Kementerian Haji dan Umrah serta Pusat Meteorologi Nasional (NCM) Arab Saudi menghimbai peziarah untuk mempersiapkan musim dingin ekstrim.


Berdasarkan informasi NCM bahwa pada bulan Desember hingga Februari, suhu di Madinah bisa merosot hingga 7°C – 12°C?


Tanpa persiapan yang matang, cuaca dingin ini bisa memicu flu, batuk, hingga kulit pecah-pecah yang dapat mengganggu kekhusyukan ibadah.


Agar perjalanan Anda tetap nyaman, simak tips menghadapi musim dingin di Tanah Suci berikut ini:


1. Gunakan Pakaian Berlapis (Layering)

Di Madinah, suhu dingin paling menusuk terjadi saat waktu Subuh dan malam hari.

  • Thermal Wear: Gunakan pakaian dalam penghangat (long john) di balik baju koko atau gamis Anda.
  • Jaket atau Blazer: Siapkan jaket tebal yang mudah dilepas pasang saat Anda memasuki area masjid yang menggunakan pendingin ruangan.
  • Kaus Kaki Tebal: Lantai masjid bisa terasa sangat dingin. Gunakan kaus kaki tebal untuk menjaga suhu tubuh tetap stabil.


2. Proteksi Kulit dari Udara Kering

Berbeda dengan Indonesia yang lembap, udara musim dingin di Arab Saudi sangat kering. Hal ini sering menyebabkan kulit gatal dan bibir berdarah.

  • Pelembap & Lip Balm: Selalu bawa lotion dan pelembab bibir yang tidak mengandung parfum (terutama saat sedang dalam keadaan ihram).
  • Krim Kaki: Oleskan krim khusus tumit agar kulit tidak pecah-pecah akibat berjalan jauh.


3. Jaga Stamina dengan Hidrasi dan Vitamin

Banyak jemaah malas minum karena tidak merasa haus saat dingin. Padahal, tubuh tetap membutuhkan air agar tidak dehidrasi.

  • Minum Air Zam-zam: Pilihlah air Zam-zam dengan suhu ruangan (not cold) untuk menghindari radang tenggorokan.
  • Konsumsi Vitamin: Siapkan asupan Vitamin C dan madu dari Indonesia untuk memperkuat imun tubuh menghadapi perubahan cuaca.


4. Persiapan Khusus Saat Ihram

Bagi laki-laki, tantangan terbesar adalah saat harus mengenakan kain ihram di tengah suhu dingin (terutama jika mengambil Miqat untuk umrah kedua/ketiga).

  • Gunakan Jaket Sebelum & Sesudah Ihram: Pastikan tubuh dalam kondisi hangat sebelum memulai niat.
  • Minyak Kayu Putih: Oleskan minyak penghangat di area dada dan perut untuk mencegah masuk angin.


5. Manfaatkan Waktu Berjemur

Matahari siang hari di musim dingin biasanya terasa hangat namun tidak menyengat. Manfaatkan waktu ini untuk duduk di pelataran masjid sambil menyerap vitamin D alami, yang sangat baik untuk menjaga kebugaran selama di Tanah Suci.


Kesimpulan Menghadapi suhu 7°C di Madinah memerlukan kesiapan fisik dan perlengkapan yang tepat. Dengan persiapan yang matang, cuaca dingin justru akan menjadi sahabat yang membuat ibadah Anda terasa lebih syahdu dan tidak melelahkan.