Menjadi tamu Allah di Masjidil Haram adalah karunia yang sangat besar. Kita hadir bukan semata karena harta atau waktu luang, tetapi karena dipilih dan dipanggil oleh Allah untuk berziarah ke Baitullah (rumah Allah).
Rasa syukur ini sepatutnya terwujud dalam amalan yang tepat, adab yang mulia, dan waktu yang diisi sebaik-baiknya.
Berikut empat amalan utama yang dianjurkan jamaah saat berada di Masjidil Haram agar setiap menit bernilai ibadah.
1) Melaksanakan Umrah: Ibadah Berisi Banyak Keutamaan
Umrah merupakan rangkaian ibadah yang memadukan niat, thawaf, sa’i, dan tahallul—sebuah perjalanan taat yang menyucikan jiwa. Di antara keutamaannya:
- Menghapus dosa dan menjadi sebab dikabulkannya doa.
- Menghilangkan kefakiran
- Waktu mustajab berdoa: perbanyak doa saat thawaf, di Multazam (jika memungkinkan), ketika sa’i, dan setelah tahallul.
Tips praktis:
- Siapkan doa pribadi (diri, orang tua, keluarga, negeri, urusan pekerjaan).
- Jaga khusyu’: kurangi interaksi non-penting selama rangkaian umrah.
- Pahami rukun & wajib umrah agar tertib ibadah terjaga.
2) Tawaf Sunnah: Mengikat Hati dengan Baitullah
Selain thawaf dalam rangkaian umrah, tawaf sunnah sangat dianjurkan ketika berada di Masjidil Haram. Tawaf ini:
- Menumbuhkan rasa cinta dan pengagungan kepada Allah melalui kedekatan dengan Ka’bah.
- Menjadi momen dzikir dan doa yang tenang—baca tasbih, tahmid, takbir, istighfar, dan doa kebaikan dunia-akhirat.
- Bisa dikerjakan di waktu lapang, misalnya selepas shalat Subuh atau di malam hari saat area lebih lengang.
Tips praktis:
- Jika area padat, utamakan keselamatan dan adab; ambil putaran di lingkar lebih luar.
- Jaga niat: mengharap ridha Allah, bukan sekadar menambah dokumentasi.
3) Shalat di Masjidil Haram: Senilai 100.000 Kali Lipat
Di Masjidil Haram, pahala shalat dilipatgandakan hingga 100.000 kali dibanding shalat di masjid lain (kecuali Masjid Nabawi dan Masjid Al-Aqsha yang memiliki keutamaan berbeda). Ini peluang emas untuk:
- Memperbanyak shalat sunnah (rawatib, dhuha, qiyamullail, witir).
- Menjaga shalat berjamaah di awal waktu.
- Memperindah adab: hadir lebih awal, tenang saat iqamah, tidak melewati saf tanpa kebutuhan.
Tips praktis:
- Datang lebih cepat menjelang waktu shalat fardhu agar mendapat tempat nyaman.
- Gunakan jeda setelah shalat untuk dzikir pagi-petang, tilawah Al-Qur’an, dan doa.
4) Menolong Orang Lain: Pintu Kebaikan yang Luas
Masjidil Haram mempertemukan muslim dari penjuru dunia—ini kesempatan beramal melalui khidmah:
- Memberi jalan dan membantu jamaah lanjut usia/berkursi roda.
- Berbagi air minum (misalnya mengarahkan ke area Zamzam) dan informasi lokasi.
- Mendahulukan adab: tidak berdesakan, menasihati dengan lemah lembut, menjaga kebersihan bersama.
Menolong sesama di tempat mulia, pada waktu mulia, dan dalam keadaan ibadah—insya Allah berlipat pahalanya dan menebar ketenangan di tengah jamaah.
Adab & Checklist Singkat di Masjidil Haram
- Luruskan niat: semua karena Allah.
- Jaga lisan & pandangan: perbanyak dzikir, kurangi obrolan sia-sia.
- Hormati sesama jamaah: antre, tidak memaksa diri menyentuh Hajar Aswad saat ramai.
- Utamakan kebersihan: buang sampah pada tempatnya.
- Manfaatkan waktu: shalat, tawaf sunnah, tilawah, doa, dan dzikir.
Semoga Allah memudahkan kita untuk berziarah ke Baitullah dan Masjid Nabawi, menerima seluruh amalan, mengampuni dosa, serta mengembalikan kita ke tanah air dalam keadaan lebih bertakwa. Aamiin.