Ahad, 16 Februari 2025 bertepatan dengan 17 Sya'ban 1446 Hijriyah, telah dilaksanakan silaturrahmi dan kajian Alumni Haji Munatour 1445 H/2024 di kediaman Bapak Andi Muhammad Iqbal.
Acara ini dihadiri oleh para alumni haji serta diisi oleh Ustadz Dr. Muhammad Nur Ihsan, M.A., selaku pembimbing ibadah haji 1445 H/2024.
Dalam kajian tersebut, Ustadz Dr. Muhammad Nur Ihsan, M.A. memberikan nasihat berharga mengenai persiapan persiapan menyambut bulan suci Ramadan. Beliau mengingatkan bahwa seandainya semua bulan bisa dijadikan seperti Ramadan, maka setiap bulan akan menjadi bulan yang penuh berkah.
Namun, hal tersebut tidak akan terwujud. Oleh karena itu agar ibadah di bulan Ramadan optimal maka membutuhkan persiapan yang baik.
Persiapan Menyambut Ramadan
Ustadz Dr. Muhammad Nur Ihsan, M.A. menekankan pentingnya persiapan terkhusus di bulan Sya'ban, yang dikenal sebagai Bulan Haram atau bulan Mulia. Dengan persiapan yang baik maka kita akan bisa ibadah maksimal di bulan Ramadan. Beberapa poin utama yang beliau sampaikan dalam kajian ini antara lain:
1. Membersihkan Hati
Persiapan utama sebelum memasuki Ramadan adalah membersihkan hati. Hal ini mencakup persiapan rohani dan psikis agar dapat lebih maksimal dalam menjalankan ibadah. Jika hati tidak bersih, maka ibadah akan terasa berat, terutama ibadah di bulan Ramadan yang dilakukan sepanjang siang dan malam.
Langkah-langkah membersihkan hati:
- Bertobat dan memperbanyak istighfar.
- Membaca Al-Qur’an dengan hati yang bersih agar tidak cepat bosan.
- Memohon ampunan dan meminta maaf kepada sesama.
- Mengamalkan doa: Allahumma 'aini 'ala dzikrika wa syukrika wa husni ibadatik
2. Memiliki Ilmu yang Cukup
Memahami hukum-hukum seputar Ramadan dan sunnah Rasulullah ﷺ . Ada ilmu yang bersifat fardhu 'ain, yaitu ilmu yang wajib diketahui agar ibadah sah, serta ilmu yang fardhu kifayah.
Poin penting terkait ilmu Ramadan:
- Niat sebelum puasa adalah syarat sahnya puasa.
- Memperbanyak dzikir saat beribadah.
- Menyadari bahwa sebagai hamba yang lemah, kita sangat bergantung pada bimbingan Allah (taufik).
- Mengamalkan doa meminta bimbingan: Ya hayyu ya qoyyum bi rahmatika astaghiits, wa ash-lihlii sya’nii kullahu wa laa takilnii ilaa nafsii thorfata ‘ainin
Sebagai pengingat, dalam QS. Al-A’raf: 43 disebutkan bahwa segala petunjuk yang kita peroleh adalah karena hidayah Allah, sedangkan dalam QS. Ali Imran: 185 diingatkan bahwa tujuan akhir kehidupan kita adalah surga.
3. Persiapan Fisik
Menjaga kesehatan fisik sangat penting karena tubuh adalah kendaraan untuk beribadah kepada Allah. Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:
- Berolahraga dengan niat agar tubuh sehat dan lebih semangat dalam beribadah.
- Menjaga pola makan dan tidur agar optimal dalam menjalankan ibadah.
- Mengamalkan prinsip yang dipegang oleh Muadz bin Jabal, yaitu berharap pahala dari tidurnya sebagaimana ia berharap pahala dari shalat malam, karena tidur yang cukup dapat memperkuat diri dalam beribadah.
Kesimpulan
Kajian Alumni Haji Munatour 1445 ini memberikan wawasan penting bagi para jamaah dalam mempersiapkan diri menyambut Ramadan dengan penuh kesungguhan. Dengan membersihkan hati, menambah ilmu, dan menjaga kesehatan fisik, diharapkan Ramadan tahun ini menjadi lebih baik dan bermakna. Semoga Allah memberikan kemudahan dan taufik dalam setiap amal ibadah kita. Aamiin