Setiap selesai shalat fardhu di Masjidil Haram maupun Masjid Nabawi, sering kali imam memimpin shalat jenazah. Pemandangan ini hampir selalu ada di setiap waktu shalat, di mana ribuan jamaah dari seluruh dunia berdiri bersama untuk mendoakan saudara sesama Muslim yang telah wafat.

Ini merupakan salah satu amalan mulia dan berpahala besar, terlebih dilakukan di Tanah Suci. Sayangnya, masih ada jamaah yang bingung atau belum hafal urutannya karena shalat jenazah memiliki gerakan yang berbeda dari shalat biasa (tanpa ruku dan sujud).


Agar Anda bisa meraih pahala sempurna saat berada di Mekkah atau Madinah, berikut adalah tata cara shalat jenazah yang praktis dan sesuai sunnah.


Tata Cara Shalat Jenazah (Langkah demi Langkah)

Shalat jenazah dilakukan berdiri, tanpa rukuk dan sujud, terdiri dari 4 kali takbir lalu salam.

1. Niat shalat jenazah

Niat cukup di dalam hati, sesuai kondisi: shalat jenazah untuk mayit laki-laki/perempuan, sebagai makmum, karena Allah Ta’ala.


2. Takbir Pertama: Membaca Al-Fatihah

Angkat tangan lalu ucapkan Allahu Akbar, kemudian membaca surah Al-Fatihah secara lengkap.


3. Takbir Kedua: Membaca Shalawat Nabi ﷺ

Angkat tangan lalu Allahu Akbar, kemudian membaca shalawat. Minimal:

Allahumma sholli ‘ala Muhammad.


Atau shalawat lengkap (Tasyahud akhir):


اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ


Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad kama shollaita ‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim, innaka hamidun majid. Allahumma barik ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad kama barokta ‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim, innaka hamidun majid.


4. Takbir Ketiga: Mendoakan Jenazah

Angkat tangan lalu Allahu Akbar, kemudian membaca doa untuk mayit. Contoh:


Allahummarhamhu (haa) (Ya Allah rahmatilah dia)


Keterangan:

  • Jika Jenazah Pria: Allahummarhamhu
  • Jika Jenazah Wanita: Allahummarhamhaa
  • Jika Jenazah Banyak: Allahummarhamhum


Doa lengkap yang masyhur:


اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ اْلأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ


Allahummaghfirla-hu warham-hu wa ‘aafi-hi wa’fu ‘an-hu wa akrim nuzula-hu, wa wassi’ madkhola-hu, waghsil-hu bil maa-i wats tsalji wal barod wa naqqi-hi minal khothoyaa kamaa naqqoitats tsaubal abyadho minad danaas, wa abdil-hu daaron khoirom min daari-hi, wa ahlan khoirom min ahli-hi, wa zawjan khoirom min zawji-hi, wa ad-khil-hul jannata, wa a’idz-hu min ‘adzabil qobri wa ‘adzabin naar.


5. Takbir Keempat: Doa Penutup

Angkat tangan lalu Allahu Akbar, kemudian membaca doa:


اللَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلاَ تَفْتِنَّ بَعْدَهُ وَاغْفِرْلَناَ وَلَهُ


Allahumma laa tahrimnaa ajro-hu wa laa taftinnaa ba’da-hu waghfir lanaa wa la-hu

Atau bila belum hafal, berhenti sejenak mengikuti imam (tetap tenang dan khusyuk).


6. Salam

Terakhir salam ke kanan:

Assalamu ‘alaikum wa rahmatullah wa barakatuh

(Salam ke kiri hukumnya sunnah)


Keutamaan Shalat Jenazah: Pahala “Qirath” Seperti Gunung Uhud


Rasulullah ﷺ bersabda:


مَنْ شَهِدَ الْجَنَازَةَ حَتَّى يُصَلِّىَ عَلَيْهَا فَلَهُ قِيرَاطٌ ، وَمَنْ شَهِدَ حَتَّى تُدْفَنَ كَانَ لَهُ قِيرَاطَانِ...


“Barang siapa yang menghadiri prosesi jenazah sampai ia menyolatkannya, maka baginya satu qiroth… dan jika sampai dimakamkan, baginya dua qiroth… semisal dua gunung yang besar.” (HR. Bukhari no. 1325 dan Muslim no. 945)


Artinya, jangan remehkan shalat jenazah. Sekali ikut saja, pahalanya besar—dan itu baru dari sisi ganjaran, belum lagi nilai kepedulian dan doa yang kita hadiahkan kepada mayit.


Lebih Istimewa di Masjid Nabawi

Keutamaan tempat juga menjadi motivasi. Nabi ﷺ bersabda:


صَلاَةٌ فِى مَسْجِدِى هَذَا خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ إِلاَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ


“Shalat di masjidku (Masjid Nabawi) lebih baik dari 1000 shalat di masjid lainnya selain Masjidil Haram.” (HR. Bukhari no. 1190 dan Muslim no. 1394)


Tips untuk Jamaah di Tanah Suci

Saat imam di Masjidil Haram atau Nabawi menyerukan "Ash-shalatu 'alal amwati yarhamukumullah" (Shalatlah untuk para jenazah, semoga Allah merahmati kalian), segeralah bersiap. Jangan terburu-buru keluar masjid agar Anda tidak kehilangan kesempatan mendapatkan pahala "Satu Qiroth".


Itulah panduan ringkas mengenai tata cara shalat jenazah. Semoga bermanfaat bagi Anda yang sedang menjalankan ibadah umrah atau haji.